Jembatan Rante didirikan di atas air sungai/kanak Kota Lama Banten yang terletak 300 meter di sebelah utara benteng Surosowan, berfungsi sebagai “tol-perpajakan” bagi setiap kapal kecil atau perahu pengangkut barang dagangan pedagang asing yang memasuki kota kerajaan. Dari data pictorial, jelas telah tergambar sesaat Cornelis de Houtman melukis kota Banten pada tahun 1596. Bahkan tertulis pada Babad Banten, bahwa Maulana Yusuf, tahun 1570, telah banyak membangun fasilitas kota dengan segala macam kebutuhan untuk politik perdagangan.
Jembatan Rante dibangun dari bata dan karang serta diduga memakai tiang besi dan papan untuk fungsi penyeberangan serta memakai “kerekan rantai” sebagai fungsi ganda bilamana lalu-lalang kapal kecil, jembatan bisa dibuka; dan bila tidak ada kapal masuk, jembatan ditutup berfungsi sebagai penyeberangan orang dan kendaraan darat.
Sebagai data visual yang masih berfungsi hingga sekarang kita dapat melihat dan meneliti Jembatan Rante yang ada di Pasar Ikan, Jakarta.
Daftar Pustaka
Hatmadji, Tri. 2014. Ragam Pusaka Budaya Banten. Direktorat Jenderal Kebudayaan. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar