Rabu, 21 Desember 2016

Ciri Ciri Filsafat

Pemikiran kefilsafatan menurut Suryadi M.P mempunyai karakteristik sendiri yaitu menyeluruh, mendasar dan spekulatif. Hal ini sama dengan pendapat Sri Suprapto Wirodiningrat menyebutkan juga pikiran kefilsafatan mempunyai tiga cirri yaitu menyeluruhn mendasar dan spekulatif. Lain halnya dengan Sunoto, menyebutkan ciri-ciri dari berfilsafata yaitu deskriptif, kritis atau analitis, evaluatif atau normative, spekulatif dan sistematik.
  • Menyeluruh
Artinya pemikiran yang luas karena tidak membatasi diri bukan hanya ditinjau dari satu sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dengan ilmu-ilmu lainnya. Hubungan ilmu dengan moral, seni dan tujuan hidup.
  • Mendasar
Artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental atau esensial objek yang dipelajarinya sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap nilai dan keilmuan. Jadi, tidak hanya berhenti pada pereferis (kulitnya) saja, tetapi sampai tembus keadalamnya. 
  • Spekulatif
Artinya , hasil pemikiran yang dapat dijadikan dasar pemikiran selanjutnya. Hasil pemikiran dimaksudkan sebagai dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuna baru. Meskipun demikian, tidak berarti dalam pemikiran kefilsafatan itu diragukan, karena tidak pernah mencapai penyelesaian.
Adapun menurut Ali Mudhofir (1996) cirri berfikir dalam kefilsafatan adalah sebagai berikut.
  1. Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara radikalRadikal berasal dari kata Yunani yaitu radix yang berarti akarBerfikir secara radikal adalah berfikirsampai ke akar-akarnyaBerfikir sampai ke hakikatesensiatau sampai ke substansi fikiranManusia yang berfilsafat dengan akalnya berusaha untukdapat menangkap pengetahuan yang hakikiyaitu pengetahuan yang mendasari pengetahuan indrawi.
  2. Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara universal (umum). Berfikirseacra universal adalah berfikir tentang hal-hal serta proses yang bersifat umum dalamarti tidak memikirkan sesuatu yang parsialFilsafat masuk kedalam pengalaman umumdari umat manusiadengan jalan penjajaganyang radikal itu filsafatberusaha untuk sampai pada kesimpulan yang universal.
  3. Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara konseptual. Yang dimaksud dengan konsep disini aalah hasil generalisasi dari pengalaman tentang hal-hal danproses individual. Dengan cirri yang konseptual ini maka berfikir secara kefilsafatan melampaui batas pengalaman hidup sehari-hari.
  4. Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara koheren dan konsistenKoheren artinya sesuia dengan kaidah berfikir (logis). Konsisten artinya tidakmengandung kontradiksi.
  5. Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara sistematis . Sistematik berasla dari kata system. Yang dimaskud dengan system adalah kebulatan dari sejumlahunsure yang slaing berhubungan menurut tata pengaturan untuk mencapai sesuatu yang dimaksud atau menunaikan suatu peranan tertentu.
  6. Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara komprehensif. Yang dimaksud Komprehensif adalah mencakup secara menyeluruhBerusaha menjelaskan alamsemesta secara keseluruhan.
  7. Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara bebasSampai batas yang lujasfilsafat boleh dikatakan merupakan suatu hasil pemikiran yang bebasBebasdari prasangka sosial histori dan cultural.
  8. Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara bertanggung jawabPertanggungjawaban pertama terhadap hati nuraniFase berikutnya adlah bagaimana iamerumuskan pikiran-pikiran agar dapat dikomunikasikan pada orang lain.
Sumber:
Surajiyo.2008. Ilmu Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar