Minggu, 01 Januari 2017

Siapa Manusia?

Manusia adalah ciptaan Allah yang paling besar. Untuk itu, terlebih dahulu ia harus mengenal-Nya. Jika manusia itu sudah mengenal jiwanya pasti ia akan mengenal Tuhannya. Jika tidak, ia tidak akan pernah mengenal Tuhannya. Hal ini identik dengan bunyi suatu kata statement yaitu sebagai berikut: “Barangsiapa sudah mengenal jiwanya, maka ia akan mengenal Tuhannya.”

Manusia adalah sebagai tanda, bukti konkrit dan persaksian besar dari keagungan Allah dan juga merupakan suatu bukti yang luar biasa. Manusia diberi akal pikiran dan peralatan yang lengkap dan sempurna oleh Allah, karenanya ia harus boleh menganalisa jiwanya. Dia menciptakan manusia dalam bentuk yang paling indah, dan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Hal tersebut telah dinyatakan oleh Sang Pencipta itu sendiri dalam Surat At-Tin ayat 4 yang artinya sebagai berikut: “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”

Jika manusia ditinjau dari susunan tubuhnya, adalah ciptaan Allah yang paling sempurna ketimbang makhluk yang lain yang ada di muka bumi ini. Berangkat dari persepsi semacam itu maka eksistensi manusia baik yang bersifat eksteren ataupun interen selalu memperlihatkan kesempurnaan dari ciptaan yang begitu mendetail lewat gerakan anggota tubuhnya.

Manusia adalah mahkluq yang penuh derita, bergumul dengan arus zaman dan dinamika kehidupan. Ia sering kali menimbulkan bencana dan malapetaka. Namun ia juga mempunyai kemampuan dan potensi untuk menerobos semua kendala dan memecahkan berbagai problema yang dihadapi. Ini merupakan bukti dari eksistensinya sebagai manusia dan memenuhi tanggung jawab social. Allah berfirman dalam Surat Al-Insyiqaq ayat 6 yang artinya :
“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya”.

Alhasil, cirri-ciri manusia adalah, baginya memiliki ilmu pengetahuan, kemauan, potensi kemampuan. Dan semuanya yang ia memiliki itu tidak ada yang menyangsikan karena bersumber dari kehendak Allah secara langsung. Kecakapan berbicara dan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia adalah sebagai bukti pemberian Allah secara langsung.
Allah berfirman dalam surat Ar-Rahman ayat 1-4, yang artinya :
(“Tuhan) Yang Maha Pengasih, yang telah mengajarkan Al-Qur’an. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai pembaca.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar